Disebuah kota, ada satu hamba yang terkenal sebagai ahli ibadah. Dia adalah Al Asham. Banyak orang yang membicarakan kehebatannya dalam beribadah. Terutama shalat yang dilakukannya. Selalu khusyuk seolah dunia di sekelilingnya menghilang dan hanya ada dirinya beserta dengan Tuhan nya.
Suatu hari, datang seorang tamu ke rumah Hatim. Tamu itu adalah seorang lelaki yang raut wajahnya terlihat gelisah. Wahai Hatim, aku ingin mengajukan pertanyaan. Apakah engkau mau menjawabnya?
Hatim menjawab, "Jika aku bisa menjawab, maka aku akan menjawabnya. Namun jika pertanyaanmu di luar apa yang aku ketahui, maka aku tidak akan bisa menjawabnya," Tamu itu terlihat gelisah dalam duduknya. Hatim pun menenangkan tamu tersebut dan memintanya untuk bicara jika sudah siap.
Tamu itu membuka mulutnya, pertanyaan yang diutarakannya sungguh di luar perkiraan. "Hatim, bagaiman caranya engkau shalat? Apakah engkau bisa mengajarkannya kepadaku?." Hatim terdiam sejenak kemudian dia bertanya, "Apakah engkau punya masalah, saudaraku?"
Tamu itu kemudian bercerita bahwa dia sering lalai saat shalat. Dia tidak bisa khusyuk. Berbagai hal selalu terlintas di pikirannya ketika dia sedang sholat. Dan dia merasa, kalau hal itu sama sekali bukanlah hal yang bagus.
Hatim kemudian menjawab, "Sebelum sholat, aku melakukan wudhu lahir dan batin," Tamu itu terdiam mendengar apa yang dikatakan Hatim. "Apa maksudmu, Hatim? Apakah ada bedanya dari kedua wudhu itu?" tanya tamu itu.
Hatim tersenyum dan berkata, "Beda saudaraku, wudhu lahir adalah wudhu yang kita lakukan sesuai ajaran, yaitu mencuci anggota tubuh. Boleh dengan air ataupun debu. Sedangkan wudhu batin adalah mencuci hati dari tujuh hal"
"Apa itu, Hatim?" tanya si tamu tidak sabar. Dia sungguh tertarik mendengar penjelasan dari Hatim. Dengan lembut, Hatim menjawab rasa ingin tahu tamu itu.
"Tujuh hal itu adalah Taubat, menyesali dosa-dosa yang telah lampau, melepaskan diri dari urusan dunia, meninggalkan segala kedudukan di dunia, meninggalkan semua harta, membuang semua dendam di hati, dan membuang kesombong," kata Hatim.
"Apakah ada yang berbeda dalam sholatmu, wahai Hatim?" tanya si tamu. Hatim menjawab, "Lakukanlah sholat seolah dunia ini menghilang. Bayangkanlah Alloh ada didepanmu. Neraka di samping kirimu dan surga ada di samping kananmu. Sedangkan malaikat Izroil ada dibelakangmu, Niscaya engkau akan khusyu."
Tamu itu menangis mendengar penjelasan Hatim. "Ada apa saudaraku?" tanya Hatim. Tamu itu memandang Hatim dan berkata, "Wahai Hatim, doakanlah aku supaya aku bisa sholat sepertimu."