Masa kelahiran Nabi Muhammad
Mekah yang semula hanya ditinggali oleh Hajar dan Nabi Ismail. Seiring dengan berjalannya waktu berubah sebuah negeri yang besar. Berkat doa Nabi Ibrahim, negeri itu sungguh mendapatkan berkah dari Alloh. Masyarakatnya hidup dalam kecukupan dan sejahtera.
Beribu-ibu tahun kemudian, Mekah berubah menjadi negeri yang sangat kejam. Sebagian besar masyarkatnya mulai melupakan ajaran agama yang benar. Dan berganti menyembah berhala-berhala yang mereka ciptakan sendiri. Diantaranya adalah Shaman, Wathan, Nushun dan masih banyak lainnya. Semua itu adalah Tuhan yang mereka ciptakan dari batu, kayu ataupun logam.
Kaum Quraisy menganggap harta adalah segalanya. Bagi yang memiliki harta paling banyak, dialah yang akan menjadi pemimpin. Demi mencapai kehormatan dan kedudukan, mereka menghalalkan segala cara. Karena itu pula, mereka seringkali terlibat dalam perselisihan dan kadang-kadang menimbulkan perang antar saudara.
Bukan hanya Tuhan mereka saja yang berubah, sifat dan perilaku masyarakatnya pun juga berubah. Kaum Quraisy yang secara turun menurun menguasai Mekah dan Kabah mulai membentuk kelompok masing-masing. Mereka sangat berkuasa dan kaya raya. Namun, kekayaan itu mereka dapatkan dengan cara yang tidak halal. Merampok, memeras rakyat kecil berjudi curang dalam berdagang dan perbudakan yang sangat kejam.
Zaman dimana kaum Quraisy hidup dengan cara yang kejam di sebut zaman Jahiliyah. Pada zaman itu, ada seorang wanita sholeh bernama Aminah dan suaminya bernama Abdullah. Pada saat Aminah mengandung, sang suami jatuh sakit dan akhirnya pun meninggal dunia. Aminah merasa sangat sedih karena harus hidup sendirian. Pada suatu malam, ia bermimpin melihat bulan jatuh kepangkuannya. Menurut ahli tafsir mimpin, kelak anak yang dikandung oleh Aminah akan menjadi orang yang dihormati.
Mekah dan Kabah semakin ramai dan berkembang. Orang dari segala penjuru selalu berkunjung ke Mekah untuk beribadah dan juga berdagang. Kamajuan Mekah membuat Abrahah, seorang Gubernur di Yaman merasa kesal. Namun, tidak ada satupun orang yang mau beribadah ke Yaman. Abrahah lalu memerintahkan agar semua pasukannya bersiap-siap. Mereka akan menyerang Mekah dan menghancurkan Kabah.
Abrahah dan pasukan bergajahnya menyerbu Mekah dengan penuh kesombongan. Ketika ia akan menghancurkan Kabah, tiba-tiba datang ribuan burung Ababil. Burung-burung itu membawa batu-batu berapi dari neraka. Kemudian batu-batu itu dilemparkan ke arah pasukan gajah Abrahah. Dalam sekejap mata, pasukan Abrahah berhasil dikalahkan dan Kabah pun dapat diselamatkan. Tahun itu kemudian disebut dengan tahun gajah.
Pada tahun gajah itu pula, Aminah melahirkan putranya. Ia memberikan nama Muhammad. Sebuah nama yang tidak lazim, untuk anak-anak kaum Quraisy. Ia lah Nabi Muhammad, Nabi terakhir yang diutus oleh Alloh. Ia dilahirkan pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun gajah.
QS. Al Fill Ayat 1-5
(1)Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah. (2) Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Kabah) itu sia-sia?. (3) Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong. (4) Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar. (5) Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)
Masa Kecil Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah. Ibundanya bernama Aminah binti Wahab dan ayahnya adalah Abdullah bin Abdul Muthalib. Keduanya berasal dari keluarga yang terpandang dan dihormati oleh kaum Quraisy. Nabi Muhammad berasal dari keturunan Nabi Ismail a.s.. Namun sayangnya, Nabi Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim. Karena ayahnya sudah meninggal sebelum ia dilahirkan.
Sesuai dengan tradisi setiap bayi yang lahir akan dititipkan pada wanita padang pasir untuk diasuh dan disusui. Maka setelah tiga hari dari kelahirannya, Nabi Muhammad dititipkan kepada Tsuwaibah. Dan setelah itu diasuh oleh Haliman Sadiyah, Nabi Muhammad diasuh oleh ibu susu hingga usianya 2 tahun.
Ketika Nabi Muhammad berusia 6 tahun, ia diajak oleh ibunya berziarah ke makam sang Ayah di daerah Yatsrib. Sepulang dari berziarah tiba-tiba saja ibunda Nabi jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia. Ibunda Nabi dikuburkan di daerah Abwa sebelah selatan Yatsrib.
Setelah sang ibu meninggal, Nabi Muhammad tinggal bersama kakeknya, yaitu Abdul Muthalib. Ia adalah seorang pemimpin Quraisy yang sangat dihormati. Namun Nabi Muhammad tidak tinggal lama bersama sang kakek. Sekitar dua tahun kemudian, sang kakek meninggal dunia.
Setelah sang kakek meninggal, Nabi Muhammad diasuh oleh pamannya yaitu Abu Thalib. Meskipun bukan keluarga kaya, Abu Thalib mengasuh Nabi Muhammad dengan baik. Nabi pun tumbuh dengan sifat-sifat yang terpuji. Ia sangat rajin, cerdas dan selalu dapat dipercaya.
Sejak kecil, Nabi Muhammad sudah terbiasa menggembalakan domba milik sang Paman. Ia juga menawarkan jasa untuk menggembalakan domba kepada penduduk Quraisy. Karena sifat Nabi yang dapat dipercaya, banyak orang-orang yang menitipkan ternaknya. Demikianlah, Nabi sudah terbiasa bekerja sejak ia masih kecil.
Ketika usia nabi menginjak 12 tahun, ia turut serta dalam rombongan kalifah dagang. Ia dan pamannya dalam perjalanan menuju ke Syam. Ketika sampai di Bushro mereka bertemu dengan seorang pendeta Buhaira. Pendeta itu berpesan agar Abu Thalib menjaga Muhammad baik-baik. Ia khawatir, jika bangsa Yahudi mengetahui keberadaan Muhammad. Mereka akan berusaha untuk mencelakankannya. Karena menurut kibat Injil Barnabas, Isa Al masih pernah berkata : Akan datang sesudahKu seorang rosul bernama Ahmad. Bila ia berjalan akan selalu dilindungi awan. Dan memang, selama perjalanan itu, mereka selalu dipayungi oleh awan. Sebenarnya, Abu Thalib heran dengan keadaan tersebut. Abu Thalib menuruti saran pendeta Buhaira itu.
Abu Thalib selalu berhati-hati dalam menjaga Nabi Muhammad. Karenanya nabi pun tumbuh menjadi pemuda yang istimewa. Ia berbeda dengan pemuda lainnya, ia tidak pernah makan bangkai, minum khamar (alkohol), berjudi, berdusta dan perbuatan buruk lainnya. Di tengah masyarakat Quraisy, Nabi Muhammad mendapat julukan Al Amin yang artinya dapat dipercaya. Ia juga tumbuh menjadi pemuda yang pandai dalam berdagang.
QS. Ash Shaff Ayat 6
Dan (ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam berkata : "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Alloh kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhamad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."
Pengangkatan Nabi Muhammad menjadi Rosul
Muhammad adalah sosok yang amat mulia. Ia memiliki akhlak yang tinggi, rendah hati, sederhana dan sangat jujur. Karena kejujurannya ini, ia dijuluki Al Amin yang artinya dapat dipercaya.
Suatu hari, Abu Thalib paman Nabi Muhammad mendatangi seorang pedagang wanita yang sangata kaya raya. Pedagang itu adalah Khadijah, Abu Thalib meminta kepada Khadijah untuk menerima keponakannya sebagai pekerja. Khadijah gembira menerima Muhammad sebagai pekerjannya. Meskipun bayaran Muhammad lebih mahal, Khadijah menyetujui permintaan Abu Thalib. Saat itu, Muhammad mendapat 4 ekor anak unta sebagai bayaran. Sedangkan pekerja yang lain hanya mendapat 2 ekor anak unta sebagai bayarannya.
Masyarakat Quraisy mengenal khadijah sebagai wanita mulia. Ia adalah seorang bangsawan yang baik akhlaknya dan cantik wajahnya. Di usianya yang ke 40, suaminya meninggal dunia. Khadijah pun menjadi seorang janda. Khadijah merasa sangat tertarik pada Muhammad. Bukan hanya karena Muhammad pandai berdagang, namun juga karena akhlak Muhammad yang sangat tinggi. Khadijah meminta kepada sahabatnya, Nafsiah binti Umaiyah untuk melakukan pendekatan kepada keluarga Muhammad. Setelah dicapai kesepakatan, Muhammad dan Khadijah pun melangsungkan pernikahan. Saat itu, Muhammad berusia 25 tahun. Kehidupan mereka sangat bahagia. Dan perdagangan mereka pun semakin maju.
Sekitar 10 tahun setelah Muhammad menikah, terjadi banjir besar yang melanda Mekah. Banjir itu menggerus dan merusak dinding kabah. Kaum Quraisy pun bergotong royong untuk memperbaiki kabah. Namun, saat hendak mengangkat Hajar Aswat dan meletakkannya ke tempat semula, para pemimpin Quraisy terlihat dalam pertengkaran. Mereka saling berebut untuk mendapatkan kehormatan mengangkat Hajar Aswat. Karena pertengkaran ini, perang saudara hampir saja terjadi. Para pemimpin saling bersekutu dan bersiap untuk perang.
Abu Ummayah bin Al Mughirah salah satu orang terpadang di Quraisy berkata, bahwa urusan hajar aswat ini akan diserahakn kepada orang yang pertama kali memasuki pintu shafa esok hari. Dan Alloh menentukan bahwa Muhammad lah orangnya. Sungguh mudah bagi Muhammad menyelesaikan masalah itu. Ia membentangkan selembar kain dan meletakkan Hajar Aswat ditengah-tengahnya. Kemudian ia meminta kepada para pemimpin Quraisy untuk memegang tepi-tepi kain tersebut. Dan bersama-sama mereka mengangkat Hajar Aswat dan mengembalikannya ke posisi semula. Maslah pun terselesaikan dengan damai dan Muhammad pun semakin di hormati.
Kaum Quraisy tidak berbeda dengan kaum-kaum sebelumnya. Mereka mulai meninggalkan ajaran yang benar dan mengikuti ajaran yang salah. Berbohong, curang menganiaya, merampok dan bersekutu dengan setan menjadi kebiasaan bagi kaum Quraisy. Tidak ada lagi ibadah kepada Tuhan.
Muhammad merasa gelisah dengan perilaku kaumnya. Ia berusaha memikirkan cara untuk membawa kaumnya kembali ke jalan yang benar. Kemudian ia memutuskan untuk menyendiri di gua Hira. Sekeras apapun Muhammad berfikir, ia tidak bisa menemukan jawabannya. Makan, tepat pada tanggal 17 Ramadhan (6 Agustus 610) atas perintah Alloh, malaikat Jibril mendatangi Muhammad dan menyampaikan wahyu. Saat itulah, Muhammad mengemban tugas sebagai nabi Alloh. Bukan hanya untuk kaum Quraisy namun untuk seluruh umat manusia. Dan ia merupakan Nabi Terakhir, tidak ada nabi setelahnya.
Dakwah pertama yang diemban oleh Nabi Muhammad dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Dimulai dari keluarga dan sahabat-sahabat terdekatnya yaitu Khadijah, Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Haritsah. Setelah itu, orang dari luar keluarga Nabi Muhammad memeluk Islam. Mereka adalah Abu Bakar, Utsman bin Affan. Zubeir bin Awwam, Said bin Abi Waqqash, Abdurrahman bi Auf, Thalhah bin Ubaidilah, dan masih banyak lainnya. Mereka adalah golongan orang yang pertama kali masuk Islam dan mereka di sebut As Saabiquunal Awwalun.
Selama 3 tahun berdakwah sembunyi-sembunyi, pengikut Nabi Muhammad terus bertambah. Selama itu pula, Kaum Quraisy tidak begitu peduli pada gerakan Nabi Muhammad. Namun, ketika akhirnya Nabi Muhammad mulai berdakwah secara terbuka, para kaum Quraisy mulai bangkit untuk melawan Nabi Muhammad. Apalagi, dakwah Nabi yang paling keras adalah ajakan untuk memeluk Islam dengan cara meninggalkan Tuhan-Tuahn berhala mereka. Dan mulai saat itulah, dakwah Nabi Muhammad muali mendapatkan tentang dan berbagai macam halangan serta perlawanan yang sengit dari kaum Quraisy.
QS. Al Alaq Ayat 1-5
(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, (3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, (4) Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam, (5) Dia mengajar kepada manusia yang tidak di ketahuinya.
Perjuangan Nabi Muhammad
Perjuangan Nabi Muhammad ceritakita.web.id |
Kaum Quraisy menggunakan berbagai macam cara untuk melawan Nabi Muhammad. Al Quran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad mereka anggap sebagai syair biasa. Sehingga mereka meminta pada Abu Sufyan bin Al Haris untuk membuat syair tandingan. Tentu saja, syair buatan manuasia tidak akan bisa mengalahkan Al Quran. Gagal dengan rencana pertama, Kaum Quraisy melaksanakan rencana kedua. mereka mulai menakut-nakutin bahkan menyiksa pada pengikut Nabi Muhammad.
Meskipun sangat membenci Nabi Muhammad, Kaum Quraisy tidak berani mengganggu Nabi secara langsung. Itu karena sang nabi berasal dari salah satu kabilah terpandang. Namun, lain halnya dengan Abu Jahal, Ia adalah paman Nabi Muhammad. Dan ia sangat membenci Nabi Muhammad, Suatu hari, ia membuawa sebuah batu yang sangat besar dan bermaksud untuk membunuh nabi. Ketika itu, Nabi Muhammad sedang shalat.
Percobaan pembunuhan kepada Nabi Muhammad selalu dilakukan secara diam-diam. Setelah Abu Jahal gagal, kini giliran Abu Lahab yang bertindak. Ia mencoba membunuh Nabi dengan cara menjerat leher Nabi menggunakan sebuah selendang. Saat itu muncullah Abu Bakar. Ia segera mendorong Abu Lahab dan melepaskan belitan selendang itu dari leher Nabi Muhammad. Sekali lagi, Nabi Muhammad berhasil selamat. Namun, sebagai akibatnya, Abu Bakar menjadi sasaran kemarahan Abu Lahab.
Pada tahun 10 kenabian Nabi Muhammad, dua tokoh besar Quraisy memeluk Islam. Mereka adalah Hamzah bin Abdul Muthalib dan Umar bin Khattab. Dengan masuknya kedua tokoh ini, kekuatan kaum Quraisy semakin berkurang dan kaum muslimin para pengikut Nabi semakin berani melakukan shalat di depan Kabah. Namun, sikap kejam kaum Quraisy tidak berhenti sampai disini. Dipimpin oleh Abu Jahal paman Nabi dan Abu Suyan, kaum Quraisy mengucilkan siapa saja yang berhubungan dengan Nabi. Akibatnya, para pengikut Nabi terpaksa pindah dari Mekah. Dan saat itu pula, Khadijah dan Abu Thalib meninggal dunia. Dua orang yang sangat penting dalam dakwah Nabi.
Setelah Khadijah meninggal, Nabi Muhammad pergi ke Thaif untuk berdakwah kepada kaum Tsaqif. Namun orang-orang di Thaif menolak kedatangan Nabi. Mereka mengusir Nabi Muhammad dan rombongannya. Mereka bahkan menghina, melecehkan dan melempari Nabi dengan batu. Sungguh berat cobaan yang dialami Nabi Muhammad dalam berdakwah.
Pada tanggal 27 rajab tahun ke 11 kenabian, Alloh memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk melaksanakan Isra dan Miraj. Isra adalah perjalan Nabi Muhammad dari Masjidil haram dari Mekah menuju Masjidil Aqsha (baitul Maqdis) di Palestina. Sedangkan Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsha ke langit ke 7 atau Sidratul Muntaha. Isra dan Miraj dilakukan selama waktu satu malam saja. Dalam peristiwa ini Nabi Muhammad menerima perintah untuk melaksanakan shalat 5 waktu.
Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad menjadi pukulan yang sangat besar bagi kaum kafir Quraisy dan juga kaum muslimin pengikut Nabi. Kaum Quraisy menjadikan peristiwa itu sebagai bahan olok-olokan dan menyebut Nabi Muhammad sebagai penipu dan pendusta. Mana mungkin bisa melakukan perjalanan dari Mekah ke Palestina hanya dalam waktu satu malam? Ada beberapa pengikut Nabi yang terhasut oleh kaum Quraisy. Mereka menyatakan keluar dari Islam karena tidak percaya pada peristiwa Isra Miraj yang dialami oleh Nabi Muhammad.
Keadaan kota Mekah tidak lagi aman bagi Nabi Muhammad. Beliau pun berencana untuk hijrah ke kota Yatsrib. Namun, rencana hijrah Nabi diketahui oleh kaum Quraisy. Mereka pun membentuk pasukan untuk membunuh Nabi sebelum ia berhasil hijrah ke Yatsrib. Dalam pelariannya, Nabi Muhammad dan para sahabat bersembunyi di hua Tsur. Alloh berkendak untuk menyelamatkan Nabi Muhammad. Dibuatnya sebuah sarang laba-laba di mulut gua dan sarang burung merpati yang sedang mengeram. Pasukan Quraisy berhenti didepan gua Tsur. Namun, mereka melewatkan begitu saja. Menurut mereka, tidak mungkin Nabi bersembunyi di dalam gua tanpa merusak sarang laba-laba dan burung merpati.
Nabi Muhammad tiba di Yatsrib dengan selamat. Kaum muslimin di kota ini menyatakan sanggup untuk melindungi Nabi Muhammad. Dan selanjutnya, kota Yatsrib berubah nama menjadi Madinah yang artinya kota nabi. Selama Nabi tinggal di Madinah, sempat terjadi beberapa peperangan melawan kaum Quraisy yang terus saja mengejar Nabi Muhammad. Namun, berkat perlindungan Alloh, kaum muslimin di Madinah semakin kuat.
Delapan tahun setelah hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad melakukan perjalanan pulang ke Mekah. Kali ini, Nabi Muhammad diiringi oleh para pengikutnya yang berjumlah 10.000 orang. Melihat banyaknya kaum muslimin yang menemani Nabi Muhammad, pemimpin Quraisy pada waktu itu, Abu Sufyan bin Harb menemu Nabi Muhammad dan menyatakan diri masuk islam. Setelah itu, hampir semua kaum Quraisy menyatakan diri masuk islam. Dengan demikian, kota Mekah dapat ditaklukan tanpa perlu ada peperangan dan pertempuran darah.
Setelah Mekah berhasil dikuasi tanpa peperangan, langkah pertama yang dilakukan oleh nabi Muhammad adalah membersihkan Kabah dari berhala-hala. Sebanyak 360 berhala disingkirkan dan dihancurkan. Tak lama kemudian, para pemimpin dari seluruh penjuru tanah arab menyatakan diri untuk masuk islam dan tunduk pada peraturan islam.
Orang-orang tiada henti menemui Nabi Muhammad dan menyatakan imannya. Peristiwa ini membuat Nabi Muhammad menyadari bahwa tugasnya hampir berakhir. Kemudian beliau beserta 100.000 kaum muslimin mengerjakan Haji Wada atau Haji penghabisan. Ketika Nabi berada di padang Arafah, turunlah Surat Al Maidah ayat 3, itulah wahyu terakhir yang diterima oleh Nabi Muhammad. Dan pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Hijriah Nabi Muhammad wafat. Pesan terakhir Nabi Muhammad adalah "Kutinggalkan untuk kamu dua perkara, tidaklah kamu akan tersesat selama-lamanya selama kamu berpegang pada dua hal yaitu Kitabbullah (Alquran) dan Sunnah Rasul Nya."
QS. Al Maidah Ayat 3
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Alloh, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku cukupkan kepadamu nikmat Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi maha Penyayang.