Sepeninggal Nabi Sulaiman, rakyat Bani Israil mengalami kemunduran. Praktek sihir mulai muncul lagi. Dan mereka menciptakan Tuhan baru, yaitu Ba'i. Keadaan pun menjadi semakin kacau. Saat itulah, Alloh mengutus Nabi Ilyas untuk mengembalikan keimanan rakyat bani israil.
Sama seperti kaum Bani Israil terdahulu, kali ini pun mereka menetang dengan keras dakwah Nabi Ilyas. Mereka menuduh Nabi Ilyas sebagai orang gila. Bahkan, ketika Nabi Ilyas menyampaikan azab Alloh, kaum Bani Israil tetap saja membangkang. Azab Alloh sungguh dahsyat yaitu datangnya musim kemarau yang panjang sampai tiga tahun.
Kaum Bani Israil semakin marah kepada Nabi Ilyas. Mereka pun menyusun sebuah rencana untuk membunuh Nabi Ilyas. Alloh menyerukan kepada Nabi Ilyas untuk bersembunyi di lereng gunung. Dan dengan perlindungan dari Alloh, Nabi Ilyas tetap aman di dalam gua dan tidak pernah ditemukan.
Suatu ketika saat sedang berlari dari kejaran kaum Bani Israil. Ilyas bersembunyi di rumah seorang wanita tua. Ia hanya tinggal bersama Ilyasa, anaknya yang sedang terbaring sakit. Wanita tua itu tau siapa Nabi Ilyas. dan berjanji akan memberikan tempat untuk bersembunyi. Ia pun memohon agar Nabi Ilyas berdoa bagi kesembuhan anaknya. Nabi Ilyas memenuhi permintaan wanita tersebut. Dan atas ijin Alloh, Ilyasa pun sembuh dari penyakitnya. Setelah itu, Ilyasa menjadi pengikut sekaligus murid dari Nabi Ilyas.
Ilyasa mendapat pendidikan langsung dari Nabi Ilyasa. Ia selalu menemani kemanapun Nabi Ilyas pergi. Ada kisah yang menyebut bahwa Ilyasa adalah anak angkat Nabi Ilyas. Ia begitu patuh pada ajaran Nabi Ilyas, dan selalu mengingatkan kepada kaumnya agar meninggalkan praktik sihir. dan berhenti menyembah Ba'i dan kembali kepada Alloh.
Keinginan Kaum Bani Israil untuk mencelakan Nabi Ilyas masih ada. Mereka terus saja mencari Nabi Ilyas. Perilaku mereka ini membuat Alloh murka, sehingga datanglah azab bagi kaum Bani Israil. Musim kemarau panjang datang selama tiga tahun. Ladang pertanian mengering, ternak semua mati, dan sumber air pun mengering.
Bencana kekeringan ini menyadarkan Kaum Bani Israil. Mereka teringat pada ucapan Nabi Ilyas. Bahwa patung Ba'i yang mereka anggap Tuhan tidak akan mampu menyelematkan mereka. Kini mereka pun berniat mencari Nabi Ilyas untuk bertaubat dan memohon pertolongan. Atas ijin dari Alloh, kaum Bani Israil berhasil menemukan Nabi Ilyas. Mereka bertaubat dan menyatakan beriman kepada Alloh.
Kaum Bani Israil menepat janji mereka. Kini mereka hidup dengan tentram dan beribadah sesuai dengan ajaran Nabi Ilyas. Setelah Nabi Ilyas wafat, Ilyasa meneruskan perjuangan sang Nabi untuk terus berdakwah. Dan kemudian Alloh mengangkat Ilyasa sebagai Nabi Nya. Selama masa kepemimpinan Nabi Ilyas dan Nabi Ilyasa, kaum Bani Israil hidup dalam kemakmuran dan kedamaian.