Cerita Nabi Ilyas dikejar Raja Ahab

Kisah Nabi Ilyas ceritakita.web.id

Setelah Nabi Sulaiman kaum Bani Israil terpecah menjadi beberapa kelompok. Masing-masing dari mereka mengangkat pemimpin sendiri-sendiri. Padahal, Nabi Sulaiman telah menunjuk penerus yang sah. Namun, perpecahan tetap tidak bisa dihindari. Semakin  lama, mereka yang terpisah jauh semakin melupakan ajaran Nabi Sulaiman. 

Hingga suatu ketika, lahirlah raja yang sangat kuat. Dia adalah Raja Ahab. Selama dia berkuasa, dia membangun banyak sekali kuil pemujaan untuk Dewa Ba'al. Dewa kuno yang pernah disembah oleh kaum Kan'an. "Patung Ba'al menjadi patung paling besar di seluruh kota. Ini menjadi kebanggaan bagi kita semua!" Teriakan raja itu disambut dengan meriah oleh seluruh rakyat. 

Semakin hari, mereka semakin menjauh dari ajaran yang benar. Hanya sedikit sekali orang yang masih beriman kepada Alloh. Salah satunya adalah Nabi Ilyas a.s. Dia adalah pemuda yang sabar, taat beribadah dan suka menolong. Dia merupakan keturunan keempat dari Nabi Harun a.s. Dan masih keturunan dari Nabi Ishaq bin Ibrahim a.s. Subhanallah!

Dalma surat Ash-Shaaffaat dijelaskan bahwa Alloh SWT mengangkat Nabi Ilyas menjadi utusanNya untuk berdakwah di Kota Baalbek, Lebanon. Mereka adalah Kaum Bani Israil penyembah Ba'al. Mengapa kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Ba'al dan kamu tinggalkan sebaik-baik pencipta, yaitu Alloh Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?

Namun, masyarakaat disana tidak mau mendengarkan dakwah Nabi Ilyas. Mereka menentang dengan sangat keras. Apa yang harus kita lakukan pada Ilya? Semakin hari, dakwahnya makin meresahkan. Engkau benar, Dia berusaha membujuk kita untuk meninggalkan Ba'al. Jika terus dibiarkan, akan banyak orang yang tertipu olehnya. 

Meskipun banyak hambatan, Nabi Ilyas tetap sabar dan terus berdakwah, menyebarkan ajaran benar. Tidak hanya kepada rakyat Bani Israil. Nabi Ilyas juga menghadap kepada raja Ahab dan menyerukan untuk meninggalkan berhala. Namun, seruan itu sama sekali tidak dihiraukan. "Tuhanku Ba'al juah lebih tua dibanding dengan ajaran engkau sebarkan," kata raja.

Untuk menyadarkan kaumnya, Nabi Ilyas menghancurkan berhala-hala yang ada. Akibatnya, Nabi Ilyas semakin dibenci. Bahkan, Raja Ahab memerintahkan prajuritnya untuk menangkap Nabi Ilyas. "Tangkap Ilyas sekarang juga. Dia harus diberi hukuman!" "Siap, Raja!" jawab para prajurit. Mereka lantas menyisir seluruh kota untuk menemukan Nabi Ilyas. 

Selama beberapa waktu, Nabi Ilyas hidup berpindah-pindah untuk menghindari kejaran tentara Raja Ahab. Lama kelamaan, tidak ada lagi tempat untuk bersembunyi. Seluruh rakyat seolah bersatu untuk menentangnya. Nabi Ilyas pun berdoa kepada Alloh untuk menurunkan hukuman bagi kaumnya. Agar mereka sada dan mau untuk bertaubat. 

Alloh mengabulkan doa Nabi Ilyas. Kekeringan panjang melanda seluruh negeri. Masyarakat di Kota Baalbek sadar bahwa ucapan Nabi Ilyas telah terbukti. "Bertaubatlah," ajak Nabi Ilyas. Namun, mereka justru semakin membenci Nabi Ilyas. Dan mengancam akan membunuhnya. Untuk menghindari kekejaman kaumnya, Nabi Ilyas pun pergi ke Gunung Qasiyun untuk bersembunyi.

Nabi Ilyas tidak memiliki bekal sama sekali. Lantas, bagaimana nabi bisa bertahan? Alloh menuntun Nabi Ilyas ke sungai Kerkit. Di sana, dia mendapatkan air untuk minum. Sedangkan untuk makan, Alloh mengutus para burung yang datang pada pagi dan sore hari. Para burung ini membawakan makanan untuk Nabi Ilyas. Sungguh karunia yang luar biasa.

Kekeringan terus-menerus berlangsung. Hingga akhirnya, Sungai Kerkit pun mengering. Nabi Ilyas memutuskan untuk pergi dari sana dan mencari tempat tinggal baru yang lebih aman. Dalam perjalanan, Nabi Ilyas hampir saja tertangkap oleh para prajurit Raja Ahab. Untung saja, ada satu keluarga baik hati yang bersedia menolong dan menyembunyikan Nabi Ilyas.

"Maaf kan kami yang tidak bisa menjamu dengan baik. Saat ini kai tidak memiliki makanan yang cukup" kata tuan rumah. Nabi Ilyas kemudian berdoa kepada Alloh SWT untuk mencukupkan makanan mereka. Dan Alloh mengabulkannya. Dari rumah kecil itu, tercium aroma makanan yang harum. Bahan makanan yang sedikit, bisa berubah menjadi sangat baik. 

Nabi Ilyas tinggal beberapa waktu di rumah itu. Sebagai balasan atas kebaikan hati mereka, Nabi Ilyas menyembuhkan anak mereka yang sakit parah. Bagaiman engkau bisa menyembuhkan putra kami dengan begitu mudah? Terima kasih, ya nabi Alloh. Anak yang disembuhkan itu adalah Nabi Ilyasa. Kelak, dia akan meneruskan perjuangan Nabi Ilyas. 

Nabi Ilyas terus menerus berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Jika keberadaanya mulai diketahui, dia akan pergi dari desa dan bersembunyi di sebuah gua. Begitu seterusnya selama bertahun-tahun. Sungguh perjuangan yang sangat berat. Namun, Nabi Ilyas selalu bersabar. Iman dan taqwanya tidak pernah berkurang. 

Suatu hari, Nabi Ilyas mulai kehabisan air minum serta bahan makanan. Ketika itu, dia melihat seorang wanita membawa air dan tepung. Nabi Ilyas pun meminta agar wanita itu bersedia membagi air dan makanannya. "Ini adalah makanan dan minuman untuk anakku yang sedang sakit. Mungkin tidak akan cukup untukmu. Namun, jika engkau mau, mari ikut dengan saya." jawab wanita tersebut.

Nabi Ilyas berdoa kepada Alloh. Dan atas ijin Nya, tepung yang sedikit tadi berubah menjadi sangat banyak. "Luar biasa! Aku bisa membuat ratusan roti dengan tepung sebanyak ini," seru wanita itu. Dia pun bergegas memanggang roti. Dia ingin memberikan roti yang hangat untuk anaknya. Selama ini, anaknya sudah cukup menderita karena sakit dan tidak bisa makan dengan benar. 

Namun, sebelum roti itu matang, sang anak telah meninggal. Wanita itu merasa sedih, dia berkata "Maafkan ibu yang tidak bisa menjagamu dengan baik Nak". Nabi Ilyas melihat ketulusan dan kebaikan hari dari sang ibu. Sebagai balasan atas kebaikannya, Nabi Ilyas memohon agar Alloh menghidupkan kembail anak yang sudah meninggal itu. Allohu Akbar! Anak itu pun hidup kembali. 

Kabar tentang Mukjizat Nabi Ilyas sedikit demi sedikit tersebar. Sebagian masyarakat di kota mulai percaya pada kenabian Nabi Ilyas. Mereka memohon agar Nabi Ilyas bersedia mencabut azab kekeringan tersebut. "Jika engkau mau menolong, kami akan percaya kepadamu dan beriman hanya kepada Alloh." kata mereka. 

Atas seizin Alloh, hujan pun turun. Sungai kembali mengalir dan tanah kembali subur. Ternak-ternak pun sudah mulai kembali sehat. Namun sayangnya setelah kehidupan semakin membaik, masyarakat di kota itu kembali menyembah berhala. Mereka tidak lagi mau menyembah kepada Alloh SWT. 

Karena itulah, Alloh kembali menurunkan hukuman. Gempa bumi yang dahsyat pun datang. Seluruh kota menjadi hancur dan msayarakat kembali hidup sengsara. Itu adalah hukuman yang pantas untuk mereka terima. Nabi Ilyas terus berusaha untuk menyadarkan mereka. Nabi berkata, "Mereka yang mendustakannya akan diseret ke neraka. Kecuali hamba-hamba Alloh yang ikhlas menyembah Nya."

Nabi Ilyas terus berdakwah untuk menyebarkan tauhid. Menurut riwayat, amalan ibadah yang dilakukan selama satu haru memiliki pahala setara dengan ibadah selama dua tahun. Ini adalah mukjizat dari Alloh, karena Nabi Ilyas harus hidup berpindah-pindah menghindari kejaran tentara Raja Ahab. Mukjizat selanjutnya adalah Nabi Ilyas tidak pernah wafat. Dia diangkat ke sisi Alloh, sama seperti Nabi Idris. 

Tags