Cerita Tiga Malaikat Hancurkan Kaum Sodom Pada Masa Nabi Luth

Kisah Nabi Luth ceritakita.web.id

Nabi Luth a.s. merupakan keponakan dari Nabi Ibrahim. Ayahnya adalah Haran. Saudara laki-laki Nabi Ibrahim. Nabi Luth beriman kepada Alloh SWT dan percaya bahwa Nabi Ibrahim adalah diutus oleh Alloh SWT. Saat azab datang menimpa kaum Nabi Ibrahim, Alloh SWT melindungi Nabi Luth. Nabi Luth pergi bersama Nabi Ibrahim, meninggalkan keluarga dan kaumnya yang tidak mau bertaubat. 

Dalam perjalan itu, Nabi Ibrahim hanya ditemani oleh 2 pengikutnya yaitu Nabi Luth dan Sarah. Mereka berjalan menuju ke Mesir. Untuk mencari nafkah, Nabi Ibrahim bersama Nabi Luth memelihara domba. Mereka merawatnya dengan baik dan ketika sudah besar, domba-domba itu akan dijual. Semakin hari, ternak mereka bertambah semakin banyak. 

Nabi Lut menikah dengan Walihah dan memiliki dua anak perempuan yaitu Raitsa dan Zaghrata. Suatu hari, Nabi Luth diangkat menjadi Nabi serta Rosul oleh Alloh SWT. Dan diperintahkan untuk berdakwah diantara kaum Sodom. Maka, Nabi Luth dan keluarganya pun pindah ke Kota Sodom. Disana mereka membangun rumah dan peternakan domba. 

Nabi Luth menjalankan perintah Alloh dengan penuh keyakinan. Beliau memulai dakwahnya di tengah-tengah kaum Sodom. Namun, perjuangan Nabi Luth tidak mudah. Sejak awal, kaum Sodom sudah menolak dengan tegas semua yang dikatakan oleh Nabi Luth. Mereka ingin hidup dengan bebas dan melakukan apa saja yang mereka sukai. 

Kaum Sodom memang kaum yang sesat. Mereka suka berjudi, mabuk, dan mencuri. Mereka juga suka memfitnah, berbuat curang dan juga menyembah berhala. Di antara semua dosa-dosa itu, dosa paling besar adalah pernikahan sesama jenis. Pria menikah dengan pria dan wanita menikah dengan wanikta. Padahal Alloh jelas-jelas melarangnya. Pria telah diciptakan untuk menikah dengan wanita.

Mengapa kamu mendatangi sesam laki-laki dan meninggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Alloh untukmu. "Kamu tidak berhak melarang apa yang kami sukai" jawab kaum Sodom. "kamu adalah orang-orang yang melampui batas." Kata Nabi Luth lagi, dia memberikan peringatan bahwa Alloh akan memberikan hukuman kepada kaum yang tidak mau bertaubat. 

Kaum Sodom juga terkenal sebagai orang-orang yang kejam. Jika ada musafir atau pedagang yang lewat, mereka selalui menghadang dan merampok semua barang bawaan mereka. "Mohon ampuni kami, Tuan" pinta sang musafir. "Cepat serahkan semua harta kalian! Kalau tidak kami akan membunuhmu!" terikan kaum Sodom.

Sementara itu, dari sisi belakang gerobak salah satu perampok berterikak, "Hei coba kalian lihat ini" "Ada apa? Apa kau menemukan emas permata?" tanya temannya. Namun bukan emas permata yang mereka temukan. Melainkan seorang pemuda berwajah tampan. Bagi kaum Sodom pemuda berwajah tampan lebih berharga daripada emas permata. Pemuda itu bisa digunakan untuk memuaskan hawa nafsu mereka. 

"Hohoho!" para perampok itu tertawa jahat. Mereka pun menyeret si pemuda. "Pemuda ini akan menjadi tawanan kami!" Mereka pun pergi sambil membawa semua harta benda dan si pemuda tampan. Meninggalkan sang musafir sendirian meratapi nasibnya. "Huhuhu, maafkan Ayahmu ini nak, karena tidak bisa melindungimu. Semoga engkau selalu dalam perlindungan Tuhan."

Begitulah, Kaum Sodom akan menangkap para pemuda ataupun lelaki berwajah tampan yang melewati kota mereka. Dan hal ini terus menerus terjadi. Nabi Luth tidak bisa membiarkan kaumnya terus-menerus berbuat dosa. Maka Nabi Luth pun berdakwah semakin kencang. Namun, kaum Nabi Luth tetap saja menolak. "Mengapa engkau selalu melawan kami? Aku yakin engkau pun sebenarnya suka pada lelaki," tuduh mereka.

Sejak saat itu, kamu Nabi Luth mulai bertindak kasar. Mereka tidak segan-segan lagi melukai Nabi Luth. Mereka juga menyebarkan berita palsu tentang Nabi Luth yang menyukai laki-laki. Untuk itulah, Nabi Luth berpesan kepada Istri dan anak-anak perempuannya untuk berhati-hati dalam menerima tamu lelaki. Nabi Luth tidak ingiin menimbulkan fitnah lagi. 

Saat di luar, Nabi Luth mendapatkan perlawanan dari kaumnya. Ketika di rumah pun, Nabi Luth mendapatkan perlawanan dari istrinya. Sang Istri sangat setia kepada kaum Sodom. Dia selalu mengawasi yang dilakukan oleh Nabi Luth, dan melaporkan kepada kaum Sodom. Dengan demikian, kaum Sodom bisa dengan mudah mengetahui apa yang dilakukan dan direncanakan oleh Nabi Luth. 

Pada suatu hari, datanglah tiga orang pemuda berwajah sangat tampan. Mereka berhenti di pinggir kota. Salah satu dari mereka bertanya kepada seorang gadis yang sedang mengambil air. Gadis itu adalah putri Nabi Luth. "Wahai nona, apakah kami boleh menumpang istirahat sebentar di rumahmu?" tanya salah satu pemuda. Gadis itu terkejut dengan kedatangan tidak pemuda tampan tersebut.

Aku tidak bisa menjawabnya Tuan. Karena ayahku berpesan untuk tidak menerima tamu laki-laki. Namun, para tamu itu terus saja memohon. Hingga akhirnya, putri Nabi Luth tidak bisa menolak lagi. Dia pun membawa ketiga tamu itu pulang ke rumah. Sebelum masuk putri Nabi Luth berpesan untuk menunggu di luar dulu. Dia akan meminta izin kepada ayahnya lebih dulu. 

Nabi Luth merasa bimbang. Jika sampai kaumnya tahu, mereka pasti akan menyerang Nabi Luth. Memfitnahnya lagi dengan keji. Bahkan, bisa saja para tamu itu akan ikut celaka. Nabi Luth khawatir tidak akan bisa melindungi tamu-tamunya dan malah membuat mereka berbahaya. Namun, mengabaikan tamu juga bukan tindakan yang baik. Maka, Nabi Luth memutuskan untuk menerima tamunya.

Istri Nabi Luth melihat ketiga tamu suaminya yang berparas tampan tersebut. Dia pun segera keluar dari rumah untuk menyampaikan kabar ini kepada kaumnya. Padahal, Nabi Luth telah berpesan untuk merahasiakan hal ini. "Suamiku menerima tiga tamu. mereka semua sangat tampan!" bisaki istri Nabi Luth. "Benarkah? Ini bisa menjadi bukti bahwa suamimu memang seorang pembohong dan munafik" sahut kaum Sodom. 

Kaum Sodom berbondong-bondong pergi ke rumah Nabi Luth. Mereka berterika meminta agar Nabi Luth menyerahkan tamunya. "Buka pintu! Kami tahu bahwa di dalam rumahmu ada tiga pemuda. Berikan mereka kepada kami, atau kami akan merebutnya dengan paksa!." Nabi Luth mengintip keluar rumah. Jumlah kaum Sodom yang datang begitu banyak. Dan diantara mereka ada Walihah istrinya sendiri.

Nabi Luth meminta maaf kepada tamunya karena tidak bisa melindungi mereka. Nabi Luth berkata "Sesungguhnya aku tidak berdaya menahan orang-orang itu menyerbu ke dalam. Aku tidak memiliki senjata dan kekuatan fisik yang dapat melawan kekerasan mereka." Nabi Luth kemudian bercerita tentang semua dosa-dosa yang dilakukan oleh kaumnya. Dan berdoa supaya Alloh melindungi mereka semua. 

Mendengar keluhan dari Nabi Luth, tamu itu berkata bahwa, "Hai Luth sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, dan mereka tidak akan dapat mengganggumu." Subhanallah! Ternyata tidak tamu tadi adalah malaikat utusan Alloh yang diperintahkan untuk memberikan hukuman kepada kaum Sodom. Mereka meminta Nabi Luth untuk membuka pintu dan membiarkan kaum Sodom masuk. 

Wajah-wajah kaum Sodom terlihat gembira. Mereka tidak sabar untuk melihat seberapa tampan tamu-tamu itu. Namun, ketika pintu dibuka, hukuman Alloh yang pertam menimpa mereka semua. Setiap kali mereka melihat ke arah rumah Nabi Luth, mata mereka menjadi buta secara tiba-tiba. "Mengapa gelap sekali! Aku tidak bisa melihat apapun! Ada apa dengan mata kita semua!"

Malaikat berseru kepada Nabi Luth untuk segera pergi. Karena sesungguhnya hukuman besar dari Alloh akan segera datang. Nabi Luth bersama keluarga dan para pengikutnya pun meninggalkan Kota Sodom. Sesuai perintah yang diberikan, Nabi Luth berpesan kepada rombongannya untuk tidak menengok ke belakang. Barang siapa yang melanggar, akan menjadi bagian dari kaum Sodom dan menerima hukuman dari Alloh. 

Seluruh rombongan mematuhi larangan dari Nabi Luth. Namun istri Nabi Luth merasa khawatir kepada kaum-kaumnya. Meskipun dia mengikuti suaminya, namun hatinya tetap bersama kaum Sodom. Maka, Istri Nabi Luth pun melanggar perintah tersebut. Dia tidak percaya pada ancaman yang diucapkan suaminya. Dan dia pun menoleh ke belakang. 

Tepat dengan waktu yang dijanjikan, Kota Sodom ditimpa bencana besar. Tanah seperti terbalik dan batu-batu yang panas bermunculan. Ketika fajar mulai menyingsing, tanah mula bergetar hebat disertai dengan angin kencang. Kali ini, hujan batu panas jatuh seperti hujan dan menghancurkan semuanya. Istri Nabi Luth yang melihat kejadian itu pun menjadi bagian dari kaum Sodom yang binasa. 

Tags