Cerita Terbaik Para Nabi adalah Cerita Nabi Yusuf

Kisah Nabi Yusuf ceritakita.web.id
Nabi Yusuf adalah putra ke-7 dari 12 putra Nabi Yakub a.s. Kakeknya adalah Nabi Ishaq a.s. dan Kakek buyutnya adalah Nabi Ibrahim a.s. Subhanallah, sunggu mulia sekali. Ibunda Nabi Yusuf bernama Rahil. Dari sang Ibu, Nabi Yusuf memiliki satu adik laki-laki bernama Benyamin. Mereka berdua sangat dekat, saling menyayangi dan melindungi. 

Alloh memberikan karunia kepada Nabi Yusuf berupa wajah yang tampan serta badan yang tinggi dan tegap. Selain itu Nabi Yusuf juga cerdas, rajin serta shaleh. Semua kelebihan ini membuat Nabi Yakub lebih sayang kepadanya. Apalagi setelah sang ibunda wafat. Perhatian dan kasih sayang Nabi Yakub lebih banyak dicurahkan kepada Nabi Yusuf. Saat itu, dia baru berusia 12 tahun. 

Suatu malam, Nabi Yusuf bermimpi melihat 11 Bintang, Matahari dan Bulan bersujud kepadanya. Diapun menceritakan tentang mimpi ini kepada ayahnya. Mendengar hal tersebut, Nabi Yakub yakin bahwa mimpi itu merupakan pertanda dari Alloh tentang kenabian Yusuf. Kelak, Yusuf akan diangkat menjadi Nabi Alloh, dan 11 benda langit yang bersujud kepadanya melambangkan 11 saudaranya. 

Nabi Yakub khawatir, putra-putranya yang lain akan lebih marah dan mencelakai Nabi Yusuf jika meraka mendengar tentang mimpi ini. Karena sesungguhnya mereka semua merasa iri dan tidak suka pada Nabi Yusuf. Karena itulah, Nabi Yakub melarang putranya itu bercerita kepada siapapun. Beliau berkata, "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpi itu kepada saudara-saudaramu!"

Dan ternyata, kekhawatiran Nabi Yakub benar-benar terjadi. Anak-anaknya berkumpul dan merencanakan hal buruk untuk mencelakai Nabi Yusuf. "Apakah kita bunuh saja?" tanya salah satunya. Namun, ide tersebut ditolak oleh para saudara lainnya. "Membunuh adalah dosa besar. Akan lebih baik jika dia dibuang saja!" Mereka pun sepakat untuk membuang Nabi Yusuf ke tempat yang sangat jauh. 

Hari berikutnya, para saudara Nabi Yusuf menemui sang ayah untuk meminta ijin. Ayah, ijinkan kami mengajak Yusuf untuk pergi bermain. Nabi Yakub tidak menjawab, beliau merasa khawatir akan keselamatan Nabi Yusuf. "Apakah engkau tidak percaya kepada kami? tanyanya lagi. "Sesungguhnya aku khawatir kalau dia dimakan serigala di saat kalian lengah," jawab Nabi Yakub.

Nabi Yakub terpaksa memberikan ijin, karena beliau tidak mau terjadi perselisihan lagi diantara anak-anaknya. Pagi hari berikutnya, mereka semua pergi meninggalkan rumah. Menuju ke tempat yang sangat jauh. "Kita istirahat dulu di sini" kata salah satu saudara. "Ada sumur disana, ambilah minum jika kalian haus." Mereka semua pura-pura mengambil air, padahal mereka sedang menyiapkan rencana.

Beberapa diantara mereka menangkap Nabi Yusuf secara tiba-tiba dan melepas bajunya. Setelah itu, mereka mengankat Nabi Yusuf dan menceburkannya ke dalam sumur. "Kalian semua harus ingat, jangan pernah menceritakan kejadian hari ini!" kata kakak tertua. "Untung saja kita tidak mengajak Benyamin. Karena dia pasti akan mengadu." sahut yang lainnya. 

Mereka pun pulang dan meninggalkan Nabi Yusuf sendirian di dalam sumur. Sesampainya dirumah, salah satu dari mereka menghadap kepada sang ayah dan menyampaikan kabar duka tersebut. "Wahai ayah. meskipun engkau tidak akan percaya pada kami, tapi kami berkata jujur. Yusuf telah dimakan serigala" katanya sambil menyerahkan baju Nabi Yusuf yang telah dilumuri darah palsu. 

Nabi Yakub menerima baju itu dan mendekapnya. Beliau merasa sedih dan terpukul karena yang dikhawatirkannya benar-benar terjadi. "Kamu telah mengikuti hawa nafsu dan bujukan setan. Suatu saat nanti, kamu akan merasakan sendiri akibatnya." kata Nabi Yakub. Semua terjadi sesuai kehendak Alloh. Karena, itu, Nabi Yakub mencoba untuk tetap sabar dan terus berdoa memohon pertolongan dari Alloh.

Sementara itu, Nabi Yusuf terjebak sendirian didalam sumur. Dia berteriak meminta pertolongan. Namun, tidak ada siapapun di atas sana. Setelah tiga hari berlalu, tubuh Nabi Yusuf mulai melemah karena kedinginan sekaligus kelaparan. Saat itulah sekelompok pedagang menemukan Nabi Yusuf. Oh, wajahnya sungguh tampan. Kita bisa menjualnya sebagai budak!

Para pedagang itu membawa Nabi Yusuf ke Mesir. Tempat yang sangat jauh dari rumahnya. Meskipun demikian, Nabi Yusuf tetap bersyukur karena dirinya masih hidup. Sesampainya di Mesir, para pedagang itu menjualnya kepada seorang menteri yang berkuasa yang terkenal dengan sebutan Al Aziz. "Dia adalah budak yang aku beli. Perlakukan dia dengan baik" kata Tuan Al Aziz kepada istrinya, Zulaikha

Sejak saat itu, Nabi Yusuf hidup sebagai budak. Dia selalu bekerja dengan sungguh-sungguh dan rajin. Karena itulah, Tuan Al Aziz pun memperlakukannya dengan baik. Beberapa tahun berlalu, Nabi Yusuf tumbuh menjadi pria dewasa yang tampan, sederhana, baik hati, cerdas, dan bijaksana. Semua kelebihannya ini membuat banyak wanita jatuh hati padanya. Termasuk Zulaikha, istri Tuan Al Aziz.

Zulaikha melakukan segala cara untuk menggoda Nabi Yusuf. Namun semua usahanya selalu gagal. Siapa kamu berani menolakku! Jika kamu tidak mau menuruti perintahku, maka aku akan mengirimmu ke penjara dan kau akan menjadi tahanan yang hina. Nabi Yusuf tidak menghiraukan ancaman itu. Dia terus berusaha untuk menghindar, Namun Zulaikha menahan dan menarik bajunya hingga sobek. 

Suara gaduh mereka terdengar oleh Tuan Al Aziz. Dia pun bertanya "Apa yang terjadi disini?" "Yusuf berusaha menggodaku!" teriak Zulaikha berbohong. Dia takut perbuatanya diketahui oleh sang suami. Tuan Al Aziz tidak percaya begitu saja kepada istrinya. Apalagi, ketika dia melihat baju Nabi Yusuf yang robek di bagian punggung. Itu artinya istrinya lah yang telah berbuat salah. 

Tuan Al Aziz merasa malu mengetahui perbuatan istrinya. Tapi dia juga tidak ingin cerita ini tersebar. Untuk menutupi semuanya. Tuan Al Aziz pun memasukan Nabi Yusuf ke dalam penjaran. "Ya Tuhanku, penjara ini jauh lebih baik bagiku. Daripada aku harus menerima segala bujuk rayu dan tipu daya mereka." kata Nabi Yusuf dalam sela-sela doannya.

Ketika di penjara, iman Nabi Yusuf justru semakin bertambah. Dia menerima semua ujian itu dengan sabar. Dan memanfaatkan waktu untuk dakwah, mengajak para tahanan lain untuk bertaubat. Salah satu kelebihan Nabi Yusuf adalah pandai menafsirkan mimpi. Dan pada suatu hari datanglah dua utusan raja. "Ikut kami, raja memanggilmu untuk menafsirkan mimpinya!" kata utusan itu. 

Nabi Yusuf dibawa ke istana untuk menghadap Raja. "Aku selalu mendapatkan mimpi yang sama. Semua ahli mimpi di kerajaan ini tidak ada yang bisa menafsirkan artinya. "Apakah engkau mampu?" tanya raja. Kemudian, raja pun menceritakan mimpinya. Dalam mimpi itu, raja melihat 7 ekor sapi gemuk dimakan oleh 7 ekor sapi yang kurus. Raja juga melihat 7 butir gandum hijau dimakan oleh 7 butir gandum kering. 

Selesai raja bercerita, Nabi Yusuf pun mulaii menafsirkan arti dari mimpi tersebut. Yaitu sesaat lagi akan datang tujuh tahun msuim subur berturut-turut di negeri ini. Ternak dapat berkembang biak dengan mudah dan semua tanaman akan tumbuh subur. Setelah itu, akan datang kemarau panjang selama 7 tahun berturut-turut. Yang akan membuat semua ternak dan tanaman mati. 

"Lalu, apa yang harus aku lakukan?" tanya raja. Nabi Yusuf pun memberikan saran untuk menyimpan hasil panen selama 7 tahun masa subur sebagai persediaan saat musim kemarau panjang datang. Raja sungguh kagum pada sifat Nabi Yusuf yang begitu bijaksana. Karena itu raja pun membebaskan Nabi Yusuf dari semua tuduhan. Dan mengangkatnya menjadi menteri yang mengelola persediaan pangan. 

Ketika musim kemarau datang, kelaparan melanda seluruh wilayah. Mesir menjadi satu-satunya negara yang berhasil bertahan. Banyak warga dari negara lain datang ke Mesir untuk meminta bantuan. Termasuk para saudara Nabi Yusuf. "Tuan, ijinkan kami membeli gandum." kata mereka. Nabi Yusuf menolong para saudaranya itu. Namun, tidak ada satupun dari mereka yang mengenali wajah Nabi Yusuf. 

Tahun berikutnya, mereka datang lagi. Nabi Yusuf berharap bisa bertemu dengan Bunyamin. Namun sayangnya kali ini pun Bunyamin tidak ikut. Nabi Yusuf memberikan syarat, jika ingin mendapatkan bantuan pangan, mereka harus datang bersama Bunyamin. Maka, para saudara pun pulang kembali untuk menjemput Bunyamin. 

Setelah bertemu dengan Bunyamin, Nabi Yusuf merasa tidak rela jika harus berpisah kembali. Diapun mencari cara, agar Bunyamin tidak bisa pulang. Diam-diam Nabi Yusuf memasukan piala emas ke dalam karung Bunyamin. Ketika rombongan itu hendak pulang. Nabi Yusuf memerintahkan prajurit untuk menggeledah semua karung itu. Dan akhirnya Bunyamin pun ditangkap atas tuduhan mencuri.

Para saudara pulang tanpa Bunyamin, mereka gelisah dan kebingungan sepanjang jalan. Bunyamin adalah satu-satunya penghibur hati ayah. Apa yang akan kita katakan? Bagaimana jika ayah jatuh sakit lagi? Sungguh, kita adalah anak yang durhaka. Sesampainya di rumah, mereka pun menyampaikan kabar duka ini kepada Nabi Yakub. 

Nabi Yakub semakin sedih karena kehilangan satu lagi anak yang disayanginya. Beban berat dan kesedihan yang mendalam membuat Nabi Yakub jatuh sakit bahkan sampai kehilangan penglihatan. Anak-anaknya merasa khawatir, namun tidak ada yang bisa menghiburnya. "Jika kalian benar-benar mengkhawatirkanku, maka pergilah cari Yusuf dan Bunyamin, bawa mereka pulang!" kata Nabi Yakub.

Para saudara datang kembali menemui Nabi Yusuf. Mereka memohon agar Bunyamin dibebaskan. Ayah kami selalu bersedih sejak kehilangan Yusuf, putra kesayangannya. Dan sekarang, beliau jatuh sakit hingga hilang penglihatan karena kehilangan Bunyamin. Mendengar cerita tersebut, Nabi Yusuf berkata, "Akulah Yusuf dan ini saudaramu"

Mereka semua terkejut dan gemetar ketakutan. Semua kejahatan mereka telah terungkap. Mereka takut jika Nabi Yusuf akan balas dendam. Namun, Nabi Yusuf menunjukan kemurahan hati dan kasih sayang yang besar. "Semoga Alloh mengampuni" kata Nabi Yusuf. Pergilah kamu dengan membawa baju gamisku ini, lalu letakkanlah ke wajah ayahku, nanti ia akan melihat kembali dan bawalah keluarganmu semuanya kepadaku. 

Para saudara pulang kembali ke rumah dengan membawa baju milik Nabi Yusuf. Sebelum mereka tiba di rumah, Nabi Yakub telah lebih dulu menyambut didepan rumah. Beliau berkata "Aku telah mencium bau tubuh Yusuf." Sesuai dengan perintah Nabi Yusuf, para saudara pun mengusapkan baju itu ke wajah sang ayah. Alloh Akbar! Nabi Yakub sembuh dari kebutaan. 

Beberapa waktu kemudian, berangkatlah seluruh keluarga Nabi Yakub ke Mesir. Mereka semua mengakui dosa yang telah diperbuat dan berjanji untuk menebus semua dosa-dosa tersebut. Sesuai dengan mimpinya waktu masih remaja, sebelas planet, matahari dan bulan bersujud padanya. Kini, sebelas saudara Nabi Yusuf benar-benar bersujud dan menghormatinya. 

Tags