Cerita Nabi Shaleh dengan Kaum Tsamud dan Unta

Nabi Shaleh certiakita.web.id
Apakah kalian masih ingaat kisah kaum Ad yang hidup pada masa Nabi Hud a.s? Mereka menempati daerah yang indah dan subur. Setelah Alloh menurunkan azab, daerah itu pun hancur dan rata dengan tanah. Waktu terus berlalu, saat ini daerah itu telah kembali subur ditempati oleh kaum Tsamud. 

Sama seperti kaum Ad, kaum Tsamud juga dikarunia banyak kelebihan. Mereka pandai dalam mengolah tanah pertanian dan perternakan. Setiap tahun, hasil panen mereka selalu melimpah. Semua ternak terawat dengan baik sehingga mampu menghasilkan daging dan susu yang banyak. Kehidupan mereka sungguh nyaman dan makmur. 

Ada satu kelebihan lagi yang diberikan oleh Alloh SWT kepada kaum Tsamud. Yaitu keahlian dalam memahat batu dan gunung-gunung. Mereka menyusun batu menjadi rumah yang sangat indah. Mereka juga mampu memahat gunung dan membentuknya menjadi gedung-gedung yang megah. Dengan keahlian yang istimewa ini, kaum Tsamud semakin makmur dan berjaya.

Segala kenikmatan dan kelebihan itu membuat kaum Tsamud merasa sombong. Mereka bahka berani menciptakan Tuhan! Mereka memahat patung gagah dan rupawan di dinding dan di gunung-gunung. Kemudian menyembahnya sebagai Tuhan. Ya Tuhan kami yang agung! Limpahkanlah kekayaan dan kejayaan kepada kami untuk selamanya. 

Kaum Tsamud menganggap harta adalah segalanya. Mereka kerap mengadakan pesta besar, berjudi dan mabuk-mabukan. Sebagian besar dari mereka telah menyimpang dari ajaran yang benar. Mereka juga sering sekali berbuat kasar kepada para pelayan, budak ataupun orang-orang yang lebih miskin. "Cepat bawakan minumanku! Kamu sangat lambat" teriakan kaum Tsamud

Pada suatu hari, mulai tersebar kabar tentang seorang pemuda yang mengaku sebagai utusan Tuhan. "Apakah kamu kenal Shaleh? Aku dengar dia mengaku sebagai utusan Tuhan," kata salah satu orang. Sebenarnya, Shaleh memang orang yang cerdas. "Apakah kamu akan percaya begitu saja pada semua yang dikatakan oleh Shaleh?" Perdebatan pun terjadi di antara kedua orang itu.

Namun, ketika Nabi Shaleh menyerukan untuk beriman kepada Alloh dan memerintahkan kaumnya untuk meninggalkan patung-patung berhala, sedikit demi sedikit, kaum Tsamud mulai menjauhi Nabi Shaleh. Nabi Shaleh berasal dari keluarha yang terpandang. Dia dikenal sebagai orang yang cerdas, gesit, baik hati dan ramah kepada siapa saja. Semua orang dari kaum Tsamud menghormatinya.

Nabi Shaleh berkata kepada kaumnya, "Wahai kaumku! Sembahlah Alloh, tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Alloh telah menciptakan kalian dari tanah." Berkali-kali Nabi Shaleh menyerukan untuk beriman kepada Alloh SWT. Namun kaum Tsamud terus menolak mereka tetap menyembah patung-patung berhala. Hanya sedikit orang yang terbuka hatinya dan bersedia menyatakan beriman kepada Alloh SWT. 

Nabi Shaleh mengingatkan kaumnya bahwa Alloh akan membalas semua dosa yang telah dilakukan. Nabi Shaleh berkata, "Karena itu, mohonlah ampunan Nya atas dosa-dosa kalian yang telah lalu." Engkau salah satu dari kaum kami, bagaimana bisa engkau meminta agar kami meninggalkan ajaran nenek moyang? Sedangkan engkau tidak memiliki bukti apapun ?

"Bagaimana jika aku memiliki bukti?" tanya Nabi Shaleh. Engkau hanyalah manusia biasa seperti kami. Bukti apa yang bisa engkau berikan? Nabi Shaleh pun berdoa memohon kepada Alloh untuk memberinya kekuatan. Memohon agar Alloh bersedia menunjukkan kuasa Nya agar kaum Tsamud percaya bahwa tiada Tuhan selain Alloh. 

Alloh mengabulkan doa Nabi Shaleh, Alloh memerintahkan agar Nabi Shaleh memukulkan tangan ke sebuah batu besar yang ada di depannya. Subahanalloh! Dari dalam batu tersebut, muncullah seekor unta betina yang sangat besar dan gemuk. Unta itu berjalan dengan santai, seolah sejak tadi dia memang sudah berada disana. 

"Dari mana datangnya unta itu?" teriak salah satu orang. "Mustahil ada yang muncul dari dalam batu!" Ini ajaib sekali! berarti, apa yang selama ini dikatakan oleh memang benar. Dia benar-benar utusan Alloh! Kaum Tsamud tertegun kagum pada apa yang mereka lihat. Mereka semua menjadi saksi atas kuasa Alloh SWT.

Nabi Shaleh berkata, "Hai kaumku, inilah unta betina dari Alloh. Mukjizat yang menunjukkan kebenaran untuk kalian. Karena itu, biarkanlah unta ini makan." Nabi Shaleh kemudian meninggalkan unta betina itu dan membiarkannya bebas bergerak kemana saja. Sebelum pergi, Nabi Shaleh berkata bahwa siapa saja yang mengganggu unta itu, akan mendapatkan hukuman dari Alloh SWT.

Setelah peristiwa tersebut, sebagian dari kaum Tsamud mulai berubah pikiran. Mereka mendengarkan dakwah Nabi Shaleh dengan baik dan menyatakan diri akan meninggalkan patung-patung berhala itu dan beriman hanya kepada Alloh. Perubahan sikap masyarakat ini membuat para pemimpin kaum Tsamud merasa khawatir. Aku harus menghentikan dia sebelum pengikutnya bertambah banyak!

Para pemimpin kaun Tsamud mengadakan pertemuan. Untuk menghentikan Nabi Shaleh mereka harus menghilangkan bukti mukjizatnya agar masyarakat tidak lagi berubah pikiran. Maka mereka memutuskan untuk membunuh unta itu. "Ada dua pemuda yang bisa melaksanakan tuas penting ini. Mereka pasti mau menuruti perintahku!" kata Shaduq bin Imahya, salah satu wanita yang paling kaya. 

Shaduq bin Imahnya mengutus dua orang pemuda yaitu Musadda bin Muharrij dan Gudar. Kemudian, kedua orang ini mengajak 7 teman-teman mereka untuk membantu. Pada hari yang telah ditentukan, mereka pergi ke padang rumput. "Lihat unta itu menuju ke mata air. Begitu dia minum, aku akan melepaskan anak panahku!" kata Mushadda. Kalian bersiaplah untuk membunuhnya begitu unta itu terjatuh. 

Syut! Panah dilepaskan dan tepat mengenai kaki si unta. Bruk! unta itu pun terjatuh. Selanjutnya, Gudar berlari maju dan langsung menikam, perut si unta hingga mati. Setalah memastikan unta itu benar-benar mati, mereka pun bersorak gembira. Nyonya Shaduq pasti akan memberikan imbalan uang yang sangat banyak kepada kita! 

Nabi Shaleh merasa sedih melihat untanya mati. Lalu, Nabi Shaleh berkata, bahwa azab dan hukuman dari Alloh akan datang kepada mereka. Kecuali mereka bertaubat. Namun, kaum Tsamud tetap saja menolaknya. hai Nabi Shaleh. Untamu telah kami bunuh. Apakah kali ini kamu benar-benar bisa membuktikan hukuman dari Tuhanmu itu?

Sesuai yang dijanjikan oleh Alloh, hukuman pun diturunkan. Pagi hari, ketika dari tidur, wajah mereka berubah menjadi kuning. Pada hari kedua, wajah mereka berubah menjadi merah dan pada hari tiga berubah menjadi hitam. Saat itulah, Alloh memerintahkan agar Nabi Shaleh dan para pengikutnya pergi meninggalkan kota mereka. 

Pada hari keempat, seluruh langit tertutup awan gelap dan petir menyambar dengan dahsyat. Bumi bergetar hebat hingga merobohkan semua bangunan yang ada. Sesaat kemudian, batu-batu besar seolah berjatuhan dari langit. Kota kaum Tsamud pun hancur tertimpa batu. Tidak ada seorang pun yang selamat diantara mereka. 

Nabi Shaleh bersama para pengikutnya menuju Ramlah, sebuah tempat di Palestina. Beliau terus melanjutkan dakwahnya. Tidak pernah berputus asa untuk mengajak umat manusia kembali ke agama yang benar. Dan menyelamatkan mereka semua dari godaan Iblis yang masih terus berusaha menggoda manusia. 
Tags