Cerita Lahirnya Nabi Ishaq dan kedua Putranya

kisah Nabi Ishaq ceritakita.web.id

Nabi Ibrahim dan istrinya, Sarah merupakan sosok teladan yang sangat baik dalam menjamu tamu. Siapa saja yang datang ke rumah beliau, pasti akan disambut dan dijamu dengan ramah. Mereka akan mengeluarkan hidangan paling istimewa yang mereka miliki untuk tamunnya. Sungguh luar biasa jika bisa menjadi tamu Nabi Ibrahim. 

Suatu hari, datanglah 3 tamu istimewa ke rumah Nabi Ibrahim. Untuk menjamu mereka, Nabi Ibrahim meminta Sarah menyembelih seekor anak sapi. Daging sapi tersebut kemudian dimasak dan dihidangkan untuk para tamu. Namun para tamu itu sama sekali tidak mau menyentuh apa yang disajikan. Hal ini membuat Nabi Ibrahim khawatir. Apakah para tamu itu tidak puas dengan makanan yang dihidangkan?

Melihat kekhawatiran Nabi Ibrahim, salah satu tamu kemudian berkata, "Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah malaikat yang diutus kepada kaum Luth". Subhanallah! Ternyata ketiga tamu tersebut merupakan jelmaan malaikat yang diutus oleh Alloh untuk menyampaikan pesan kepada Nabi Luth. Sekaligus membawa kabar gembira untuk  Nabi Ibrahim dan istrinya. 

Para malaikat itu merupakan pesan bahwa, akan lahir seorang anak laki-laki yang shaleh. Dan dari anak shaleh tersebut akan lahir anak-anak shaleh lainnya. Ketika berita gembira itu disampaikan, Sarah berdiri di balik tirai. Sungguh mengherankan apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula?

Namun, tidak ada yang tidak mungkin bagi Alloh SWT. Tidak lama setelah itu, Sarah benar-benar hamil. Saat itu usianya mencapai 90 tahun, sedangkan Nabi Ibrahim berusia 120 tahun. Sembilan bulan kemudian, lahirlah seorang anak laki-laki yang diberi nama Ishaq. Dialah anak kedua Nabi Ibrahim yang kelak akan menjadi Nabi Alloh. 

Nabi Ishaq a.s. lahir dan dibesarkan di kota Kanaan, Palesetina. Ketika masih kecil, banyak orang yang membicarakan asal usulnya. Apakah benar dia anak Nabi Ibrahim dan Sarah? Aku juga tidak percaya, Bagaimana bisa seorang wanita yang selama ini tidak bisa mengandung, tiba-tiba saja melahirkan di usia yang sudah tua?

Begitulah, banyak sekali kecurigaan yang tersebar. Meskipun mereka menghormati Nabi Ibrahim, namun kehamilan Sarah diusia yang sudah tua memang sulit untuk dipercaya. Tetapi, semua kecurigaan itu hilang ketika Nabi Ishaq tumbuh dewasa. Semakin lama, wajahnya semakin mirip dengan Nabi Ibrahim. Bahkan sifat-sifatnya pun sangat mirip. 

Di bawah bimbingan Nabi Ibrahim, Nabi Ishaq tumbuh menjadi anak yang shaleh. Dia juga dikenal sebagai sosok yang ramah, sehingga disukai banyak orang. Sejak masih muda, Nabi Ishaq telah terbiasa ikut berdakwah bersama ayahnya. Menyebarkan agama yang benar kepada kaum Kanaan yang tidak mengenal Alloh. Kemudian Alloh pun mengankat Nabi Ishaq sebagai utusannya. 

Waktu terus berlalu dann Nabi Ibrahim pun semakin tua. Di masa akhirnya, Nabi Ibrahim ingin melihat putranya menikah dengan wanita shaleh. Kemudian dipilihlah Rifqah binti Batnail bin Nahur, seorang perempuan saleh yang berasal dari Harran, Irak. Mereka berduapun menikah dan membia rumah tangga bersama. Berjuang bersama untuk menyebarkan tauhid.

Alloh selalu menguji hambanya. Tidak terkecuali Nabi Ishaq. Setelah cukup lama menikah, Nabi Ishaq belum dikaruniai anak. Kabar bahwa istrinya mandul sama seperti ibunya dulu pun tersebar. Hal ini membuat Nabi Ishaq dan istrinya sedih. Namun mereka tidak pernah putus asa. Nabi Ishaq selalu berdoa kepada Alloh agar diberikan keturunan. 

Setelah penantian panjang, akhirnya Alloh mengabulkan doa mereka. Di usia yang sudah tua, istri Nabi Ishaq mengandung dan melahirkan dua anak kembar, yaitu Ish dan Yaqub. Subhanallah sungguh besar karunia dari Alloh. Mereka berdua tidak pernah berhenti mengucap syukur atas kelahiran dua putra in. Yang kelak akan meneruskan perjuangan Nabi Ishaq.

Nabi Ishaq dan istrinya membesarkan putra-putra mereka dengan penuh kasih sayang, adil dan tidak pernah membeda-bedakan. Keduanya dibekali dengan ilmu agama yang baik sehingga mereka pun memiliki iman dan taqwa yang kuat. Setelah dewasa keduanya menempuh jalan masing-masing. Ish tumbuh menjadi pemburu hebat. Sedangkan Yaqub lebih suka menemani ayahnya berdakwah. 

Ujian untuk Nabi Ishaq datang lagi. Ish merasa cemburu dan berprasangka kalau Nabi Ishaq lebih sayang kepada saudara kembarnya, Yakub. Karena itulah, Ish marah besar dan benci pada Yakub. Untuk mencegah permusuhan di antara kedua putranya, Nabi Ishaq meminta Yakub untuk pergi ke Irak. Sang ibu pun setuju, dia berkata, "Tinggallah bersama pamanmu, Laban. Dan belajarlah dari beliau."

Nabi Ishaq dikarunia umur yang sangat panjang, hingga 180 tahun. Beliau juga dikaruniai ilmu yang tinggi. Nabi Ishaq berhasil memimpin umatnya dengan baik. Sifatnya yang ramah membuat umatnya merasa senang dan hidup dengan rukun. Sehingga Alloh pun memberi kemakmuran yang melimpah.

Sebelum wafat, Nabi Ishaq meninggalkan wasiat berupa ajaran agama yang benar. Beliau mengajarkan cara untuk beribadah (shalat), puasa, zakat dan haji serta meninggalkan perbuatan maksiat pada kaumnya. Beliau juga berhasil membuat kedua putranya Yakub dan Ish kembali rukun sebagai saudara. Alhamdulilah!

Nabi Ishaq wafat pada usia 180 tahun. Beliau dimakamkan di desa bernama habrun yang ada di Palestina. Di tempat itu pula, Rifqah istri Nabi Ishaq a.s., Nabi Ibrahim a.s., dan istrinya Sarah, nabi Yakub a.s. dan juga Leah istri Nabi Yakub dimakamkan. Di daerah itu kemudian dibangun Masjid Ibrahim. Tempat penghormatan untuk para Nabi Alloh. 
Tags