Cerita Bahtera Raksasa Nabi Nuh A.S.

Nabi Nuh ceritakita.web.id

Setelah Nabi Adam wafat, yang bertugas menjadi khalifat di bumi ini adalah anak cucunya. Sebagian dari mereka memegang teguh ajaran Nabi Adam. Namun, sebagian lagi mulai melupakannya. Iblis berhasil menanamkan sifat-sifat buruk kepada mereka. Salah seorang petani berkata "Sudah waktunya untuk beribadah, engkau tidak pulang? "Tidak, pekerjaanku masih banyak" jawab petani lainnya.

Diantara mereka yang mulai menjauh dari ajaran yang benar. Masih ada orang-orang yang beriman teguh. Mereka adalah Wadd, Suwa, Yaghus, Ya'uq dan Nasr. Lima orang yang terkenal soleh dan menjadi imam yang diikuti oleh banyak orang. "Kalian harus mengingat pesanku ini, Jangan pernah meninggalkan ajaran Nabi Adam," pesan salah satu imam tersebut.

Satu persatu dari lima imam saleh tersebut meninggal dunia. Membuat para pengikutnya merasakan kesedihan yang luar biasa. Siapa lagi yang akan membimbing dan mengingatkan jika kami berbuat dosa? Iblis memanfaatkan kesempatan ini untuk menggoda mereka. "Engkau memiliki keterampilan memahat, Mengapa engkau tidak membuat patung untukk mengenang mereka"

Mereka pun terjebak dalam rencana Iblis. Para ahli pemahat mulai membuat patung yang mirip dengan lima imam saleh tersebut. "Ajaran nabi melarangku membuat benda sesembahan. Apakah tindakanku ini benar?" tanya salah satu pematung. Ada keraguan dalam hatinya. Namun, Iblis kembali berbisik "Tidak apa Patung ini bukan untuk disembah"

Sekali lagi Iblis berhasil menghasut manusia untuk berbuat dosa. Setelah selesai membuat patung-patung itu, mereka mulai berkumpul di satu tempat. "Ingatlah wahai saudaraku, mereka adalah lima imam yang telah membimbing kita, Jangalah kalian melupakan siapa mereka?" kata para pembuat patung. "Kita membuatnya bukan untuk disembah" sahut pemahat lainnya. "Jadi ini tidak termasuk perbuatan dosa."

Begitulah, sedikit demi sedikit, manusia mulai membenarkan tindakan mereka. Waktu terus berlalu. Patung lima imam soleh ini mulai tersebar ke berbagai daerah. Dari ayah diturunkan ke anak-anak mereka. Dan kemudian diturunkan kepada cucu mereka. Semakin lama, cerita tentang lima orang soleh ini mulai berubah. Hingga akhirnya mereka mulai menganggap lima patung tersebut sebagai Tuhan.

Ditengah-tengah kaum yang menyembah berhala tersebut. Alloh mengutus seorang nabi dan rasul. Beliau adalah Nabi Nuh a.s. Nabi Nuh adalah orang yang cerdas dan kuat imannya. Dalam setiap tindakan, Nabi Nuh selalu bersyukur, Ketika ia bangun atau hendak tidur, ketika makan dan minum atau mengenakan pakaian dan segala kegiatan lainnya. 

Tugas Nabi Nuh adalah mengajak kembali umatnya untuk beriman kepada Alloh. Nabu Nuh berkata bahwa tidak ada Tuhan Selain Alloh. Sungguh hanya Alloh lah yang menciptakan dan memberikan rizki kepada manusia. Dan selama ini, Iblis lah yang telah menghasut nenek moyang mereka. Membuat mereka menyembah patung berhala yang hanyalah sebuah benda mati.

Sebagian orang tersadar dan mengakui bahwa yang dikatakan Nabi Nuh benar. "Engkau benar, patung-patung ini hanyalah benda buatan manusia." kata mereka. Namun, sebagian besar lainnya justru menentang. Bagaiaman bisa kau percaya kepadamu jika istri dan anak-anakmu sendiri tidak mempercayaimu? kata salah satu umatnya.

Pada saat itu Nabi Nuh sudah menikah dan memiliki empat anak laki-laki. Sayangnya, istri dan anak-anak Nabi Nuh ini tidak mau meninggalkan ajaran sesat itu. Mereka menolak beriman kepada Alloh dan terus menyembah patung berhala. "Jangan hiraukan apa yang dikatakan ayahmu. Nenek moyang kita adalah kaum yang soleh. Merekalah Tuhan yang harus kita sembah" kata istri Nabi Nuh.

Meskipun ditentang banyak orang Nabi Nuh tetap berdakwah dan terus berusaha untuk mengajak kaumnya kemabli beriman kepada Alloh. ketika dakwahnya tidak didengarkan, Nabi Nuh memberikan peringatan kepada mereka. "Wahai kaumku sembahlah Alloh, tidak ada Tuhan bagimu selainNya. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab yang besar"

Sayangnya peringat ini tidak membuat mereka takut. Dan malah membuat mereka semakin menentang. Engkau hanya manusia biasa seperti kami. Jika engkau memang benar, buktikan azab itu kepada kami. Nabi Nuh menjawab "Hanyalah Alloh yang mendatangkan azab itu kepadamu!"

Lalu datanglah hanya dimana Alloh menurunkan wahyu bahwa orang-orang yang beriman tidak akan bertambah lagi dan semua orang yang berbuat dosa akan ditenggelamkan. Alloh kemudian memerintahkan agar Nabi Nuh membuat sebuah bahtera atau kapal yang sangat besar. Nabi Nuh mulai menanam pohon, kelak pohon itu akan ditebang dan dibuat menjadi kapal.

Setelah pohon itu cukup besar Nabi Nuh mengajak kaumnya untuk bekerja bersama-sama. Pekerjaan mereka ini menarik perhatian banyak orang. Beberapa pemimpin suku pun datang dan bertanya "Apa yang sebenarnya kalian lakukan" dan apa manfaatnya? "Kami membuat sebuah kapal yang sangat besar," jawab salah satu pengikut Nabi Nuh. "kapal ini akan menyelamatkan kami dari banjir besar."

Hahaha! para pemimpin suku itu mulai tertawa. "Tidak mungkin di tanah yang panas ini akan muncul banjir! Apa yang kalian kerjakan akan sia-sia!" "Tidak, Nabi Nuh berkata bahwa  azab dari Alloh akan segera datang. Dan orang-orang yang tidak percaya akan terkena hukuman tersebut" sahut pengikut Nabi Nuh lainnya. Namun sayangnya, tidak ada yang percaya pada ucapan mereka. 

Kapal yang sangat besar itu akhirnya selesai dibuat. Didalamnya ada sebuah lumbung yang sangat besar untuk menampung bahan makanan. serta kandang-kandang untuk menampung para hewan. Alloh memerintahkan agar Nabi Nuh membawa para hewan berpasang-pasangan, jantan dan betina. Beberapa hari kemudian Nabi Nuh dan para pengikutny terlihat sibuk mempersiapkan semuannya. 

Akhirnya hari yang dijanjikan tiba, Nabi Nuh memberikan peringatan untuk terakhir kalinya. Orang yang tidak mau beriman keapada Alloh akan tenggelam dalam banjir besar. Hingga saat-saat terakhir pun, tidak ada yang mempercayainya. Termasuk istri dan anak-anak Nabi Nuh. Maka, Nabi Nuh mengajak para pengikunya untuk naik ke atas kapal dan menutup pintu kapat rapat-rapat.

Orang-orang yang sejak tadi berkerumun di sekitar kapal meulai bubar untuk pulang ke rumah masing-masing. "Tidak akan terjadi apapun! Marilah kita pulang ke rumah masing-masing." Namun, dugaan mereka salah. Dengan cepat, langit yang tadinya cerah berubah menjadi gelap. Hujan lebat pun turun disertai dengan petir yang menggelegar.

Hujan badai turun selama beberapa hari berturut-turut. Air mulai menggenang semakin meninggi. Orang-orang panik dan berusaha mencari tempat berlindung. Mereka berlari ke bukit-bukit dan gunung-gunung. Namun kemanapun mereka pergi, air terus menggenang. Mereka mulai menyesal karena tidak mempercayai ucapan Nabi Nuh.

Hujan badai dan angin topan terus berlanjut dalam waktu yang sangat lama. Banjir besar sungguh terjadi. Dalam peristiwa itu, hanya kapal Nabi Nuh saja yang berhasil selamat. Kapal Nabi Nuh terus terombang-ambing di tengah ombak besar. Hingga Alloh menurunkan perintah kepada langit untuk menghentikan hujan dan memberikan perintah kepada bumi untuk menelan semua air.

Kapal Nabi Nuh terdampar di pegunungan yang sangat tinggi. Setelah keadaan aman. Nabi Nuh turun dari kapal dan mengucapkan syukur kepada Alloh SWT atas segala perlindunganNya. Sebagai bentuk rasa syukur. Nabi Nuh dan para pengikutnya melakukan puasa. Peristiwa itu terjadi pada hari kesepuluh muharam atau dikenal dengan nama Hari Asyura.

Nabi Nuh berdakwah di bumi ini selama 950 tahun. Perjuangannya sungguh panjang dan berat. Hingga akhir sebelum peristiwa banjir besar itu terjadi, pengikut Nabi Nuh berjumlah 80 orang. Nabi Nuh melepaskan semua burung-burung dan binatang-binatang lainnya. Para hewan itu pun menyebar ke seluruh penjuru. Begitu pula dengan kaum Nabi Nuh. 
Tags