Cerita Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail Membangun Baitullah Kabah

Membangun Baitullah Kabah

Suatu ketika, Nabi Ibrahim berkunjung ke rumah Ismail dan bertemu dengan menantunya. Sifat menantunya itu sangat tidak baik. Maka, Nabi Ibrahim berpesan agar Ismail mengganti bingkai pintunya. Mengganti bingkai pintu bermakna mengganti istri. Ismail pun segera menceraikan istrinya dan menikah lagi dengan perempuan yang shaleh. Kali ini, Nabi Ibrahim sangat senang dengan menantunya. 

Nabi Ibrahim mendapat perintah untuk membangun Baitullah. Baitullah adalah sebuah tempat yang dibangun khusus untuk menyembah Alloh. Tugas itu sungguh mulia dan Ismail bersedia membantu ayahnya. 

Siang dan malam Nabi Ibrahim dan Ismail bekerja dengan giat. Istri Ismail pun turut serta. Ia selalu menyediakan makanan dan minuman untuk Nabi Ibrahim dan suaminya. 

Baitullah telah selesai dibangun. Nabi Ibrahim dan Ismail berdoa agar dijadikan orang yang taat dan beriman, serta dikarunia anak cucu yang tunduk dan patuh kepada Alloh. Selanjutnya, Nabi Ibrahim dan Ismail mempelajari manasik haji. Mereka mengitari Kabah sebanyak tujuh kali dan berdoa agar Alloh mengutus seorang Rasul yang dapat mengajarkan Al Kitab kepada seluruh umat manusia. 

Semua urusan Nabi Ibrahim telah selesai. Ia pun lalu pamit dan kembali pulang ke Palestina. Oleh karena keimanan dan ketakwaan Ismail yang kuat. Alloh mengangkatnya menjadi seorang nabi yang bertugas untuk membimbing kaumnya ke jalan yang benar. 

Nabi Ismail dikarunia 12 anak dan semuanya menjadi pemimpin yang terkemuka. Dari keturunan Nabi Ismail pula, kelak akan lahir seorang Nabi akhir zaman, yaitu Nabi Muhammad SAW. 

Yang terlampir dalam QS. Al Imran ayat 96.

"Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia"


Tags