Kisah Wali Songo Sunan Gresik

Sunan Gresik menjadi wali pertama dalam jajaran Wali Songo. Sunan Gresik ini memiliki banyak julukan. Mulai dari sebagai bapak para wali hingga penyebar ajaran Islam pertama di pulau Jawa.

Beliau adalah bapak dari Sunan Ampel dan merupakan kakek dari Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Tidak diketahui secara pasti tanggal dan tahun kelahiran dari Sunan Gresik, tapi beliau Ä°ni meninggal di tahun 1419, tepatnya pada hari Senin 12 Rabbiul Awwal 822 HÄ°jrÄ°ah.

Jika melihat dari silsilah keturunannya, Sunan Gresik Ä°ni merupakan kelurunan ke-22 darÄ° Nabi Muhammad SAW melalui Siti Fatimah yang menikah dengan Ali bin Abi Thalib.

Hingga saat ini, asal usul Sunan Gresik sebenarnya masih menjadi perdebatan. Ada yang mengatakan kalau beliau ini keturunan Arab, tapi ada juga yang mengatakan beliau keturunan dari Uzbekistan dan ada juga yang mengatakan asalnya dari Persia.

Sunan Gresik memiliki nama asli Maulana Malik Ibrahim. Beliau awalnya dikenal dengan nama Maulana Maghribi tapi kemudian namanya lebih populer dengan julukan sebagai Sunan Gresik.

Dijuluki sebagai Sunan Gresik karena tempatnya berdakwah yang paling lama adalah di Gresik, Jawa Timur.

Pada tahun 1371, Sunan Gresik pertama kali datang ke kota Gresik dan mulaÄ° menyebarkan agama Ä°slam dengan cara berdagang. Beliau kemudian dipertemukan dengan Raja Majapahit dan diperbolehkan untuk menyebarkan agama Ä°slam kepada masyarakat setempat.

Sunan Gresik kemudian menetap di deÅŸa bernama Sembalo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Di sanalah beliau pertama kali mendirikan masjid di DeÅŸa Pasucinan, Manyar.

Tidak hanya masjid saja yang dibangun pertama kali oleh Sunan Gresik, tapi juga pesantren. Menjadi Wali Songo pertama yang menyebarkan ajaran Ä°slam di Pulau Jawa, Sunan Grcsik memegang peranan penting dalam pendirian pesantren.

Mendapat kepercayaan dari Raja Majapahit untuk menyebarluaskan ajaran Ä°slam di tanah Jawa, Sunan Gresik yang diangkat sebagai Syahbandar ini mendirÄ°kan pesantren pertama di DeÅŸa Pasucinan tersebut.

Tidak diketahui secara pasti, apakah Sunan Gresik membangun pesantren terlebÄ°h dahulu atau membangun masjid lebih dulu, tapi di deÅŸa tersebut menjadi lokasi pertama dari pembangunan masjid dan pesantren di Jawa.
MasjÄ°d yang dinamakan dengan nama Masjid PesucÄ°nan hingga saat ini masih tetap berdiri dan menjadi masjid tertua di Pulau Jawa.

Pada masa-masa awal kedatangannya di tanah Jawa, Sunan Gresik mengalami sebuah kejadian saat beliau sedang mengembara. Ketika itu, cuaca sangat terik karcna sudah berbulan-bulan tidak ada hujan di daerah tersebut.

Di tengah perjalanannya mengembara, beliau melihat banyak orang berkerumun sambil mengerumuni panggung bebatuan. Di atas bebatuan tersebut ternyata ada seorang gadis yang berpakaian putih dengan kedua yangan yang dicengkram oleh dua orang lelaki berbadan besar.

Di dekat gadis itu juga ada scorang yang sedang membacakan mantra sambil memegang pisau.

Saat Sunan Gresik bertanya pada orang-orang, beliau mendapat informasi kalau gadis tersebut sedang menjadi tumbal untuk dipersembahkan kepada dewa hujan karena di tempat tersebut sedang mengalami kemarau panjang.
Kemarau panjang ini mengakibatkan sumur kering dan ladang tidak bisa menghasilkan panen. Ketika beliau ingin menggagalkan upacara penumbalan tersebut, kedua orang berbadan beÅŸar tersebut menyergap Sunan Gresik.
Tapi baru beberapa langkah saja, kaki dua orang tersebut terasa lemas hingga tidak bisa digerakkan.

Setelah mengetahui kalau korban perÅŸembahan ini adalah yang ketÄ°ga, Sunan Gresik kemudian bersama kelima muridnya menghadap kiblat lalu melakukan shalat sunah Ä°stisqa sebanyak dua rakaat untuk memohon hujan. Tak berselang lama turunlah hujan dengan deras.

Orang-orang setempat yang sangat gembira pun berterima kasih dan ingin menyembah Sunan Gresik, tapi hal tersebut dilarang oleh beliau dan menyuruh mereka untuk mengucapkan syukur pada Alloh SWT.

Orang-orang tersebut kemudian diajarkan mengucapkan dua kalimat syahadat dan diajak untuk memeluk agama Islam. Inilah kisah dakwah perlama dari Sunan Gresik di Pulau Jawa.

Salah satu cara yang dilakukan oleh Sunan Gresik dalam berdakwah adalah dengan mcmbuka praktik pcngobatan gratis kepada masyarakat setempat, terutama rakyat yang kehidupan ekonominya kurang mampu.

Sunan Gresik memiliki kemampuan untuk mengobati orang karena dulunya beliau pernah belajar ilmu pengobatan tradisional. Beliau pun memanfaatkan keahliannya ini untuk berdakwah.

Sunan Gresik tidak pcrnah membeda-bedakan golongan masyarakat. Baik itu golongan kelas bawah, tengah, hingga alas dianggapnya sama. Inilah yang membuat Sunan Gresik memiliki pengaruh kuat di masyarakat.

Kemampuan Sunan Gresik sebagai tabib pun terdengar hingga kerajaan Majapahit sehingga beliau pernah diundang oleh raja untuk mengobatinya istrinya yang sedang sakit.

Cara berdakwah Sunan Gresik tidak hanya dengan pengobatan gratis saja, tetapi beliau juga berdakwah dengan cara bertani dan bercocok tanam.
Beliau mengajarkan masyarakat setempat cara bercocok tanam dan bertani yang benar. Tentu saja Sunan Gresik mengajarkannya secara gratis. Sambil mengajarkan cara bercocok tanam dan bertani, beliau sambil berdakwah dan mengajarkan agama Islam kepada masyarakat.

Dengan begitu, masyarakat tidak merasa dipaksa untuk memeluk agama Islam. Selain dengan bercocok tanam dan bertani, Sunan Gresik juga mengajarkan tentang cara berdagang dari hasil tanam tersebut.

Cerita sejarah dari Sunan Gresik ternyata sangat menarik untuk dikctahui ya kawan, Semoga cerita di atas bisa menambah pengetahuan kawan-kawan tentang Wali Songo.
 
Tags